Minggu, 19 Desember 2010

Tentang Pengetahuan Manusia

Tentang Pengetahuan Manusia
Posted on 12 Februari 2008 by AKHMAD SUDRAJAT
oleh : Akhmad Sudrajat
Salah satu keunggulan manusia dibandingkan dengan makhluk lainnya di muka bumi adalah dimilikinya kemampuan untuk berfikir atau dalam bahasa psikologi dikenal dengan istilah kemampuan intelektual atau kemampuan kognitif. Kemampuan kognitif inilah yang memungkinkan manusia untuk dapat memiliki sejumlah pengetahuan (knowledge) guna kepentingan kelangsungan hidupnya. Dengan pengetahuan yang dimilikinya, seorang manusia dapat mengingat, memahami, merencanakan, atau memecahkan berbagai masalah kehidupan yang sangat kompleks sekalipun.
Berbicara tentang pengetahuan manusia, Wayne K. Hoyt dan Cecil G. Miskel (2001) mengemukakan tentang dua jenis pengetahuan, yaitu :
1. general knowledge; pengetahuan yang diterapkan dalam berbagai situasi.
2. specific knowledge; yaitu pengetahuan yang berkenaan dengan tugas atau persoalan tertentu.
Sementara itu, Paris dan Cuningham (1996) mengkategorikan pengetahuan ke dalam tiga bagian yaitu :
1. declarative knowledge; pengetahuan untuk menerangkan sesuatu (knowing what).
2. procedural knowledge; pengetahuan tentang bagaimana melakukan sesuatu (knowing how).
3. conditional knowledge; pengetahuan tentang kapan dan mengapa (knowing when dan why), merupakan penerapan dari declarative knowledge dan conditional knowledge
Contoh dari kedua pendapat tersebut dapat dilihat dalam tabel berikut :
Umum Spesifik
Deklaratif Mengetahui jam pulang kantor Mengetahui definisi metode pembelajaran
Prosedural Mengetahui bagaimana cara mengemudikan mobil Mengetahui bagaimana menerapkan metode diskusi dalam PBM
Kondisional Mengetahui kapan waktu untuk bertamu ke rumah seseorang Mengetahui kapan harus menerapkan metode diskusi dalam PBM
Bagaimana seseorang dapat memperoleh pengetahuan ? Untuk jawabannya bisa dijelaskan dari berbagai teori belajar. Kalangan behaviorist beranggapan bahwa pengetahuan seseorang diperoleh melalui upaya-upaya pengkondisian (conditioning) dengan menciptakan stimulus-stimulus tertentu yang bersumber dari lingkungan sehingga pada gilirannya dapat diperoleh respon-respon tertentu. Kekuatan utamanya terletak pada pemberian reinforcement atas respon-respon yang dihasilkan. Seseorang dapat memperoleh pengetahuan dengan cara trial and error, latihan secara berulang-ulang, atau meniru dari orang lain.
Sementara kalangan Cognitivist beranggapan bahwa pengetahuan manusia diperoleh melalui persepsinya terhadap stimulus dengan menggunakan alat dria, hasil persepsi berupa informasi akan disimpan dalam sistem memori untuk diolah dan diberikan makna, selanjutnya.informasi tersebut digunakan (retrieval) pada saat diperlukan. Seseorang dapat memperoleh pengetahuan dengan mengoptimalkan kemampuan perseptual dan perhatiannya serta mengatur penyimpanan informasi secara tertib. Kalangan konstruktivist ala Piaget berpandangan bahwa seseorang memperoleh pengetahuan dengan cara mengasosiasikan dan mengakomodasikan pengetahuan yang telah ada dalam dirinya dengan pengetahuan yang diterimanya sehingga membentuk pengetahuan baru, melalui usaha aktif inidividu dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Tentunya, masih banyak pandangan-pandangan lainnya tentang bagaimana seseorang dapat memperoleh pengetahuan
Terlepas dari berbagai pandangan yang ada, bahwa sumber pengetahuan di dunia ini betapa kaya dan luasnya, sehingga manusia tidak mungkin dapat menjangkau seluruhnya dan pengetahuan yang kita miliki hanya baru sebagian kecil saja dari sumber pengetahuan yang tersedia. Kewajiban kita adalah berusaha mendapatkan pengetahuan itu sesuai dengan kapasitas yang dimiliki masing-masing, melalui usaha yang tiada henti sepanjang hayat. Semakin banyak dan mendalam pengetahuannya, seseorang akan semakin tersadarkan pula bahwa sesungguhnya betapa kecilnya pengetahuan yang telah didapatkanya.
==========
http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/02/12/pengetahuan-manusia/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar